SEMARANG- Di
tengah lonjakan harga pupuk nonsubsidi di pasar global, Wakil Menteri Pertanian
(Wamentan), Sudaryono memastikan pupuk subsidi bagi petani tersedia dalam
jumlah yang memadai.
Pernyataan ini menanggapi kekhawatiran petani atas tingginya
biaya produksi akibat harga pupuk yang tidak terkendali, menyusul kondisi
global yang tidak stabil, seperti konflik antarnegara, fluktuasi harga gas
alam, dan pembatasan ekspor oleh negara produsen pupuk
Sudaryono menegaskan, kebijakan baru pemerintah di bawah
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan kepastian bagi petani bahwa pupuk
subsidi akan tersedia dalam jumlah yang memadai tanpa dibatasi oleh anggaran.
“Jadi, harga bahan baku di dunia naik atau turun itu tidak
menjadi masalah, karena anggarannya akan menyesuaikan dengan volume yang
diberikan kepada petani. Dengan demikian, jaminan mendapatkan pupuk subsidi
dalam kuantitas atau volume yang cukup sudah menjadi komitmen pemerintah,”
ujar Sudaryono, Senin (28/7/2025).
Sudaryono, menjelaskan bahwa pendekatan berbasis volume ini
akan membuat distribusi pupuk lebih adil dan stabil bagi petani.
“Yang dijamin oleh negara itu adalah volumenya, bukan
harganya. Jadi, naik turunnya harga di pasar global tidak akan memengaruhi
jumlah pupuk subsidi yang diterima petani,” lanjutnya.
Sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia, ia memastikan,
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan
langkah-langkah konkret dan strategis untuk menghadapi situasi ini.
“Untuk itu, petani tidak perlu panik. Pemerintah sudah
memantau kondisi ini sejak awal tahun, dan kita bergerak cepat untuk
mengamankan stok pupuk dalam negeri. Kami perkuat produksi dalam negeri,
perbaiki distribusi, dan pastikan pupuk bersubsidi bisa sampai ke tangan petani
yang benar-benar membutuhkan,” ungkapnya.
Mas Dar, sapaan Sudaryono, ini juga mendorong percepatan
transformasi tata kelola distribusi pupuk, termasuk dengan pendekatan
digitalisasi agar sistem lebih transparan dan efisien.
“Kami sedang membenahi sistem agar pupuk bisa sampai ke
petani dengan lebih cepat dan tepat. Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara
lama. Dengan teknologi, kita bisa tahu daerah mana yang butuh pupuk, seberapa
banyak, dan kapan harus dikirim,” ungkapnya.
Mas Dar juga menambahkan bahwa pemerintah saat ini sudah
mendorong diversifikasi sumber bahan baku pupuk, tidak hanya bergantung pada
satu atau dua negara saja.
“Kita juga cari alternatif lain. Kita tidak boleh terus
bergantung pada negara-negara yang sedang menghadapi masalah politik atau
ekonomi,” katanya.
Menghadapi musim tanam utama di paruh kedua 2025, pemerintah
menargetkan stabilitas harga dan ketersediaan pupuk sebagai prioritas utama.
“Kami ingin memastikan petani bisa tetap tanam tanpa
terbebani oleh lonjakan harga pupuk. Produksi pangan harus jalan terus,” kata
Mas Dar.
Pada kesempatan itu, ia juga mengajak semua pihak, baik
pemerintah daerah, distributor, maupun petani, untuk bekerja sama menjaga
kelancaran distribusi pupuk. “Kalau ada keluhan atau kelangkaan, segera
laporkan. Kami terbuka dan siap turun langsung ke lapangan,” pungkasnya.
Artikel ini telah
tayang di majalahhortus.com dengan judul Wamentan Sudaryono Jamin Pupuk
Subsidi di Tengah Kenaikan Harga Global.
Tulis Komentar