TEMANGGUNG- Daniel Indra Hartoko, Wakil Ketua DPRD
Kabupaten Temanggung dari Fraksi Partai Gerindra, menyoroti dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat (PPKM) oleh pemerintah sebagai
salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Hal itu karena terdapat dampak ekonomi yang cukup besar di masyarakat, terutama kalangan UMKM dan para
pedagang kaki lima (PKL).
Fakta di lapangan menunjukan banyak PKL dan pelaku UMKM
lainnya mengeluh karena pendapatannya berkurang
drastis akibat pemberlakuan PPKM. Oleh karena
itu, Pemerintah Kabupaten Temanggung diminta bersikap bijaksana dalam hal ini.
"Kami menyoroti dampak PPKM yang telah
menjadi pro dan kontra di masyarakat, apalagi PPKM ini berseri berjilid,
seperti PPKM Darurat, PPKM Mikro, PPKM Level 4. Satu yang terdampak pasti UMKM,
PKL, ini tentu harus disikapi dengan kebijakan dari pemerintah daerah,"
katanya Senin (9/8/2021).
Artinya, harus ada pengimbang kebijakan dari pemerintah daerah dengan bijak mensikapi kegiatan PPKM itu sendiri
dan harus ada upaya riil dalam membantu PKL atau pelaku UMKM yang terdampak.
"Saran untuk Pemkab Temanggung terkait
dampak PPKM ini. Pertama, kuatkan UMKM karena ini menjadi sektor yang paling
terdampak termasuk PKL. Kedua, dorong
pergerakan sektor mikro yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mereka kan
yang terdampak langsung, ganti uang mereka ketika harus tutup di jam 20.00,
jadi semacam kompensasi, gunakan itu tidak apa-apa sebab ini harus menjadi
prioritas," pintanya.
Menurut Daniel, Pemkab Temanggung bisa mengambil langkah
menggerakkan sektor mikro. Bahkan anggaran-anggaran dari APBD untuk belanja
pembangunan bisa digunakan sebagai pemantik, atau pengungkit sektor mikro,
misalnya melalui padat karya.
"Jadi mereka orang Temanggung punya
belanja pembangunan di tingkat desa misalnya, atau di Kabupaten Temanggung akan
membangun apa. Maka jadikan lah ini pengungkit atau stimulus padat karya, sing
nyambet gawe entuk bayar, bayarannya buat belanja di warung tetangga maka dengan ini sektor mikro
akan berputar," terangnya.
Kendati demikian, Daniel mengapresiasi telah
ada imbauan dari Bupati Temanggung HM Al Khadziq, yang meminta agar seluruh ASN di jajarannya
ikut belanja ngalirisi dagangan PKL di Temanggung. Langkah itu juga merupakan
salah satu solusi, meski belum bisa 100 persen menyelesaikan masalah sebagai
dampak dari pandemi global ini.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq sebelumnya
menginstruksikan ASN di jajarannya untuk membantu nglarisi PKL yang terdampak
PPKM. Menurutnya ASN memiliki
pendapatan tetap dan stabil, sehingga
ada baiknya di saat seperti ini saling membantu dengan cara ikut nglarisi PKL.
Instruksi Bupati HM Al Khadziq itu tertuang
dalam Surat Edaran (SE) Nomor 012 Tahun 2021 tertanggal 16 Juli 2021. Berisi
tentang gerakan peduli belanja bagi ASN, pegawai BUMD, Kepala Desa dan
Perangkat Desa, di pedagang kaki lima (PKL), dalam masa pemberlakukan pembatasan
kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Dikutip dari kumparan.com/tugujogja (10/08/21)
Tulis Komentar