Jakarta- Kementrian Pertahanan Republik Indonesia menyelenggarakan Rapat Pimpinan Kementrian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2021. Rapim ini dilaksanakan secara virtual dan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama dua hari, yaitu pada 11 dan 13 Januari 2021.
Rapim Kemhan Tahun
2021 fokus pada tema 'Kemandirian Pertahanan dan Keamanan yang Kuat Mewujudkan
Indonesia Tangguh'. Rapim Kemhan kali ini menyampaikan capaian dan kerja yang
telah dilaksanakan oleh Kemhan sebagai refleksi satu tahun kinerja di bidang penyelenggaraan
kebijakan pertahanan negara pada kabinet Indonesia Maju.
Juru Bicara Menteri
Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan tema tersebut
dilatarbelakangi oleh pemahaman pertahanan dan keamanan yang kuat akan mampu
menangkal berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) dan
merupakan salah satu prasyarat tetap tegaknya NKRI serta terselenggaranya
pembangunan termasuk di dalamnya perekonomian nasional.
"Kemandirian pertahanan juga berarti kemampuan untuk semaksimal mungkin
memenuhi kebutuhan alutsista sendiri, hal ini tentunya dengan menggerakkan
industri pertahanan dalam negeri dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
nasional," ucap Dahnil dalam keterangan tertulis, Rabu (13/1/2021).
Pada 2020, lanjutnya,
Indonesia memasuki tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024
yang merupakan bagian dari agenda pembangunan 5 tahunan terakhir dalam rencana
pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025.
Dalam rangka mendukung
rencana kerja pemerintah tahun 2021, tambahnya, UO Kemhan melaksanakan program
dan kegiatan terkait dua prioritas nasional yaitu pembangunan manusia dan
pengentasan kemiskinan.
"Serta mengenai
stabilitas, dan tentu tetap mempertimbangkan lingkungan strategis yang sedang
berkembang baik regional maupun global," imbuhnya.
Rapim langsung
dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dengan dihadiri para
Pejabat Kementerian Pertahanan secara terbatas, dan sebagian mengikuti secara
Virtual. Rapim juga dihadiri oleh Para Kepala Staf dan Kasum Mabes TNI serta
para Direksi BUMN yang terkait dengan Industri Pertahanan.
Pada akhir Rapim,
Prabowo menyerahkan Rantis dan Ranpur Maung produksi Pindad tahap ke-2 yang
diperuntukkan bagi operasi TNI di berbagai wilayah di Indonesia. Kendaraan yang
diserahkan berjumlah 44 unit terdiri dari 40 unit kendaraan Maung buatan PT
Pindad (Persero), 4 unit Kendaraan Armour ILSV Jeforce dan 100 unit sepeda
motor.
Kendaraan tersebut
kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf
TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Kepala Staf TNI Angkatan
Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
Sebagai informasi,
Kementerian Pertahanan saat ini tengah memesan rantis Maung sebanyak 500 unit
yang diselesaikan secara bertahap oleh PT Pindad (Persero). Hal merupakan upaya
Kementerian Pertahanan dalam mendukung peningkatan produksi alutsista dalam negeri.
"Sesuai yang
tercantum dalam UU No 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan bahwa
pengembangan industri pertahanan merupakan bagian terpadu dari perencanaan
strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan dan
keamanan negara," tandasnya.
Sumber : Detik.com
Tulis Komentar