Jakarta- Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro mengatakan dari dulu sudah
mempertanyakan efektivitas pupuk subsidi dalam mengdongkrak produktiviatas
komoditas pertanian.
"Saya pribadi sudah berkali-kali membicarakan masalah
subsudi pupuk tapi tiap tahun tidak pernah ada solusi yang baik," kata
Darori kepada jurnas.com saat dihubungi, Selasa (12/1).
Darori mengatakan, kedepan akan mengusulkan uji coba penghapusan
subsidi pupuk di beberapa daerah. Kemudian, uang subsidi diberikan kepada
petani dengan menaikan harga gabah sesuai besaran nilai subsidinya.
"Cara ini akan mendorong meningkatkan produksi gabah dan
subsidi langsung dinikmati oleh petani. Selain itu, tidak ada lagi
kebocoran-kebocoran karena langsung diterima petani," ujar dia.
Politisi Gerindra ini juga meyakini dengan cara tersebut, ketergantungan
komoditas pangan yang selama ini masih diimpor seperti kedelai, gula, jagung,
bawang putih dan beras bisa diatasi.
"Semua bisa
ditasi dengan cara ini," katanya.
Sebelumnya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan efektivitas pupuk subsidi Kementerian Pertanian (Kementan) saat membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).
"Berapa puluh tahun kita subsidi pupuk. Setahun berapa subsidi pupuk? Berapa buk Menteri Keuangan? Rp 30 triliun? Rp 33 triliun seingat saya," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku heran lantaran puluhan
triliun dana yang sudah disalurkan kepada petani belum memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap negara.
"Rp 33 triliun kembaliannya apa? 5 tahun berapa triliun? 10
tahun berapa triliun? Kalau 10 tahun berarti sudah Rp 330 triliun. Angka itu
besar sekali," kata Jokowi dengan nada tinggi.
Jokowi pun meminta agar penyaluran pupuk subsidi dievaluasi. "Kalau setiap tahun kita kelaurgakan subsidi pupuk sebesar itu kemudian tidak ada lompantan di sisi produksinya berarti ada yang salah. Artinya, tolong ini dievaluasi," kata Jokowi
Sumber : Jurnas.com
Tulis Komentar