BANJARNEGARA- Tari Dolalak yang menjadi
tarian khas Purworejo ternyata juga berkembang dan sangat digemari di kabupaten
lain di Jawa Tengah yaitu Banjarnegara. Pada masa lalu tarian yang menirukan
gerakan dansa serdadu Belanda ini diperankan oleh sekelompok laki-laki dewasa
berjumlah 10 hingga 16 orang. Pada perkembangannya, tarian ini justru dibawakan
oleh perempuan karena dinilai lebih energik dan digemari masyarakat.
DPRD Jawa Tengah pada Minggu malam (22/5/2022) menggelar Dialog
Parlemen dan Media Tradisional (Metra) di Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara
dalam rangka mengambil peran untuk melestarikan dan mendukung kesenian
tradisional yang berkembang di masyarakat.
Kegiatan ini menampilkan tarian Dolalak Putri Sanggar Seni Dewi
Arum dan disaksikan dengan antusias oleh ratusan masyarakat Dieng Kulon. Pada
kesempatan dialog budaya, anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng Dwi Yasmanto
mengatakan perlunya dukungan terhadap keberadaan kesenian tradisional seperti
tari Dolalak. Sehingga kesenian peninggalan nenek moyang ini bisa tetap hidup
dan lestari di tengah-tengah masyarakat.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi awal bagi
bangkitnya seni tradisional yang selama dua tahun ini tenggelam oleh pandemi,”
ujarnya.
Sekretaris Fraksi Gerindra ini juga berkeinginan ekonomi sekitar
menjadi tumbuh seiring hidupnya seni tradisional sebagai salah satu pendukung
juga dalam menggerakkan sektor pariwisata.
Sementara itu pengamat budaya, Sriyadi menyampaikan pentingnya
dukungan masyarakat terhadap kelestarian kesenian tradisonal. Baik secara aktif
terlibat selaku pelaku seni dalam sanggar-sanggar seni ataupun dalam bentuk
yang sederhana yaitu sebagai penikmat seni.
“Masyarakat harus mendukung keberadaan kesenian tradisional
seperti tari Dolalak. Setidaknya ketika ada pergelaran seni tradisional seperti
ini masyarakat bisa menunjukkan kecintaan dan antusiasmenya. Dengan demikian
kesenian tradisional tetap bertahan,” imbuhnya.
Tokoh budaya Slamet Budiono menambahkan kesenian Dolalak yang dulu
muncul dan dikembangkan di berbagai daerah lain termasuk di Dieng Kulon ini
perlu dilestarikan karena mengandung nilai historis yang patut dijaga.
Anak-anak muda diharapkan ikut memelihara seni dan tradisi lokal untuk
menghormati budaya yang diturunkan nenek moyang.
Artikel ini telah terbit di :
Tulis Komentar