JAKARTA-
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan (Menhan) RI menekankan kembali pentingnya
pertahanan untuk kedaulatan Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia perlu
melakukan investasi pertahanan untuk menjaga kekayaan alam negeri ini.
Hal tersebut bukan tanpa alasan yang kuat. Sebagaimana
dikutip dari Kompas (10/07/21) Prabowo menyampaikan hasil kajian Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang menunjukan nilai penghasilan dari sektor perikanan
saja dalam satu tahun bisa mencapai 30 miliar dolar AS. Kekayaan laut
tersebut harus dilindungi melalui pertahanan.
“Apakah tidak pantas kita keluarkan, untuk jaga
30 miliar dollar satu tahun, kita mengeluarkan 1 miliar dollar satu tahun untuk
angkatan laut yang kuat, 1 miliar dollar satu tahun untuk angkatan udara yang
kuat?” kata Prabowo dalam sebuah webinar, Jumat (9/7/2021).
“Karena untuk menjaga laut kita harus menjaga
dari udara juga. Apa tidak layak, 2 miliar dollar AS satu tahun untuk menjaga
30 miliar dollar itu? Satu tahun,” tambah dia.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, di luar
sana ada saja pihak yang tidak menginginkan Indonesia berada dalam posisi kuat.
Prabowo juga mengatakan, negara yang tidak memiliki kesiapan perang adalah
negara yang mudah dijajah oleh negara lain.
“Kalau tidak mau dijajah lagi dalam bentuk apapun,
kita harus belajar dari kekurangan kita, walau kita tahu bahwa perang tidak baik
tapi sejarah mengatakan bangsa yang ingin damai dan merdeka adalah bangsa yang
siap perang,” ujar dia.
Gangguan dari Luar
Sebagai negara strategis dengan sumber daya
alam yang berlimpah, Indonesia harus selalu siap jika diganggu pihak luar.
Prabowo mengatakan, gangguan tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang
berupaya untuk menguasai kekayaan alam negara kita.
Prabowo juga menyebutkan sejumlah kemunculan
drone di dalam perairan Indonesia berasal dari berbagai negara. "Kita
pernah baca 2-3 bulan lalu, nelayan-nelayan kita di jaringnya ketemu
drone-drone laut, bukan satu, bukan dua, ya kan? Jadi sudah drone-drone dari
negara mana sudah masuk ke kita," ujar Prabowo.
Prabowo juga mengingatkan tentang beberapa
pemberontakan yang pernah ada di Indonesia pasca-kemerdekaan. Pemberontakan
itu, jelas Prabowo, selalu ada campur tangan asing.
"Begitu merdeka kita selalu diganggu, dan
semua pemberontakan, bayangkan itu 7 Agustus 1949 belum berdaulat kita sudah
diganggu. DI, TII mengklaim bahwa dia membela Islam, padahal kita ada bukti
dokumen-dokumen bahwa banyak komandan-komandan DI, TII disusupi Belanda,” kata
Menteri yang pernah mendapat predikat terbaik dari beberapa lembaga survei itu.
"APRA apalagi, APRA pemimpinnya
Westerling. RMS besar KNIL semua. PRRI Permesta juga para warga negara, para
patriot, diadu domba. OPM juga demikian, G30SPKI juga demikian ditemukan campur
tangan asing, Paraku, Malari, Fretelin, GAM," lanjut dia.
Prabowo menjelaskan, Indonesia harus memahami
dan memiliki pertahanan yang baik, agar potensi Tanah Air tidak dikuasai bangsa
lain. "Dengan kita tidak memahami hal ini, kita tidak akan paham masalah
pertahanan dan perang, karena itu bangsa-bangsa selalu kalau lihat ada sumber
kekayaan di suatu tempat dia akan berusaha kuasai sumber kekayaan itu." jelas
Prabowo.
Tulis Komentar