JAKARTA-
Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid meminta agar Menteri Sosial, Tri
Rismaharini mengevaluasi program E-Warong yang didesain menyediakan bahan
kebutuhan pokok bagi para penerima bantuan sosial.
Pasalnya,
menurut Wachid program tersebut pada kenyataannya justru tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan masyarakat penerima bansos.
"Harga
sembako di aplikasi itu jauh dari kata murah. Jelas ini memberatkan para
penerima bansos," ungkap Abdul Wachid, Senin, 16 Agustus 2021.
Padahal,
lanjut Wachid, dengan adanya program tersebut diharapkan bisa meringankan beban
para penerima bansos.
"Kenyataannya
justru para penerima bansos mengeluhkan dengan harga-harga sembako yang ada di
E-Warong itu. Harga sembako di E-Warong jauh lebih mahal ketimbang harga di
warung eceran," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu.
Wachid
menduga, mahalnya harga sembako di aplikasi tersebut karena tidak adanya sistem
kontrol yang memadai dari Kemensos.
"Gak
ada kontrol yang jelas. Pada akhirnya program E-Warong seperti proyek bancakan
segelintir oknum pemangku kebijakan."
"Bayangkan misalnya selisih harga di E-Warong dengan di warung biasa itu cukup besar. Lalu sisa saldo para penerima bansos juga mengendap dan gak jelas kemana larinya," tandas eks Kapoksi Komisi VI Fraksi Gerindra itu.
Dikutip
dari suaramerdeka.com (16/08/2021)
Tulis Komentar