JAKARTA- Ketua Umum Partai Gerindra Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto menyatakan bahwa para penderi bangsa atau biasa disebut generasi 45 merupakan generasi terbaik, pembebas dan pemersatu. Banyak kecemerlangan yang telah mereka capai dalam perjuangan mendirikan negara ini.
Pernyataan
tersebut disampaikan oleh Prabowo saat menyampaikan pidato kebangsaan secara
virtual dalam acara Perayaan 50 Tahun
CSIS Indonesia pada Senin, 16 Agustus 2021. CSIS adalah Centre for Strategic
and Internasional Studies, sebuah wadah pemikir
kebijakan yang bermarkas di Jakarta. CSIS didirikan pada 1971.
“Bung Karno –dan generasi
saat itu- adalah pemersatu bangsa, Bung Karno adalah yang membawa kita kepada
kemerdekaan. Bung Karno berhasil mempersatukan ratusan suku, ratusan bahasa
daerah, ratusan budaya, berbagai agama besar sehingga bisa jadi satu, dan bisa
mendirikan sebuah negara,” paparnya.
Selain itu, menurut Prabowo
para generasi pendiri bangsa tidak mengedepankan ego pribadi atau golongannya,
namun hanya berfikir untuk persatuan dan kesatuan bangsa ini.
“Kecemerlangan selanjutnya
adalah generasi tersebut tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan.
Di banyak negara ini masih jadi masalah, bahkan di Eropa saja ada negara yang
belum sepakat dengan bahasa kebangsaan yang akan digunakan, apakah –menggunakan-
bahasa Prancis atau Belanda,” lanjutnya.
Kecemerlangan tersebut,
menurut Prabowo janganlah dilupakan. Namun jangan juga menganggap itu datang
dengan sendirinya. Generasi selanjutnya harus mencontoh dan meneruskan
perjuangan mereka.
“Pendiri bangsa kita begitu
arif dan bijak tidak memaksakan bahasa mayoritas jadi bahasa kebangsaan. Bapak ibu
pendiri bangsa kita melahirkan atau menghasilkan suatu falsafah hidup, suatu ideologi
pemersatu, Pancasila. Justru dalam Pancasila ini yang beragama mayoritas tidak
memaksakan agamanya menjadi agama resmi negara. Bahkan dengan Pancasila
melindungi dan menjamin hak-hak setiap warga negara mengikuti kepercayaan
masing-masing,”
Prabowo menegaskan bahwa apa yang dilakukan para pendiri bangsa merupakan suatu kecemerlangan dan harus dicontoh. Segala perbedaan yang ada di negeri ini telah mampu disatu padukan.
“Ini suatu kecemerlangan
karena saya melihat banyak bangsa-bangsa –lain- justru pecah, terjadi perang
saudara. Kadang-kadang satu agama pun pecah ke macam-macam sekte dan aliran sehingga
terjadi pertumahan darah yang tidak sedikit,” tegasnya.
(adm)
Tulis Komentar