JAKARTA- Pemerintah
diminta mengambil langkah kongkrit yang dapat membuat sistem perlindungan atau
jaminan bagi para tenaga kesehatan (Nakes). Hal itu disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Novita
Wijayanti terkait banyaknya kasus Nakes yang terpapar Covid-19 hingga meninggal
dunia.
“Pemerintah
harus membuat kebijakan dalam upaya memberikan perlindungan dan jaminan bagi
Nakes yang menjadi garda terdepan penanganan kesembuhan para pasien Covid-19,” kata
Novita di Jakarta pada Selasa (13/7/2021).
Novita
mengaku miris setiap ada kabar tentang gugurnya Nakes dalam menjalankan
tugasnya akibat terpapar Covid-19. Karena itu, lanjut dia, diperlukan adanya jaminan
keselamatan fisik maupun kesehatan mental bagi Nakes. Terlebih di tengah
kondisi meningkatnya laju penyebaran Covid-19 yang dibarengi dengan adanya mutasi
baru virus membuat para Nakes harus bekerja ekstra.
“Jangan
sampai kondisi sekarang ini membuat para Nakes termasuk relawan kesehatan yang
ada mengalami kelelahan fisik, akibat beban kerja yang seakan tidak ada
hentinya. Dan kondisi itu nantinya justru mengancam kesehatan Nakes itu sendiri,”
jelas anggota Komisi V DPR ini.
Bila
banyak Nakes yang gugur maupun terpapar Covid-19, tentu akan menambah beban kerja
dan bisa membahayakan keselamatan Nakes lainnya. Oleh karena itu, menurut
Novita, Pemerintah diminta dapat memastikan kesejahteraan dan jaminan untuk
Nakes.
“Seharusnya,
selain memberikan insentif, Nakes juga perlu menadapat jaminan kesehatan hingga
tunjangan kematian. Karena pekerjaannya sekarang menjadi pekerja beresiko
sangat tinggi untuk keselamatan jiwanya,” saran legislator dari Dapil Cilacap-Banyumas
itu.
“Kalau
perlu diberi jaminan kesehatan dan prioritas juga untuk para keluarga Nakes,
karena mereka juga punya resiko tinggi terpapar virus Corona,” pungkas Bendahara
Fraksi Partai Gerindra ini.
Untuk
diketahui, berdasarkan data yang dihimpun PERSI bersama IDI dan PPNI, sejak
awal pandemi hingga 28 Juni 2021, tercatat sudah ada 1.031 tenaga kesehatan
yang gugur. Jumlah tersebut terdiri dari 405 dokter, 43 dokter gigi, 328
perawat, 160 bidan dan 95 tenaga kesehatan lain.
Tulis Komentar