KUDUS- Sulistyo Utomo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kudus mengaku kaget
ada petugas yang mengambil barang dagangan sate di Kecamatan Bae saat
melakukan penertiban PPKM Darurat di Kabupaten Kudus.
Dikutip dari Jawa Pos Radar Kudus (05/07/21), menurutnya tindakan yang
seperti itu sebenarnya tidak perlu. Cukup imbauan terlebih dahulu.
”Langkah preventif terlebih
dahulu. Jangan sembarang ambil barang. Kasihan warga. Itu kan barang dagangan.
Butuh modal. Barang yang tidak terlalu pokok bisa diambil kalau memang butuh
tindakan,” ujarnya (05/07/21).
Sulistiyo yang juga Ketua DPC
Partai Gerindra Kudus itu menegaskan bahwa kondisi masyarakat saat ini sudah
susah. ”Jangan petugas malah menambah susah lagi. Sebenarnya kalau boleh
jujur, masih ditemukan kafe-kafe buka. Ada yang jagongan. Tapi belum ada
tindakan dari petugas,” tambahnya.
Ia juga menyoroti adanya ketidakadilan
dalam pemberlakukan PPKM ini. Jangan sampai hanya tegas ke masyarakat bawah. ”Setahu
saya sempat viral tenaga asing berbondong masuk ke Indonesia ini. Yang sempat
viral. Kan (kalau begitu –red) namanya hukum tumpul ke atas tajam kebawah,”
keluhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya,
petugas gabungan dari Polisi, TNI dan Satpol PP Kudus menertibkan Pedagang yang
masih melayani di tempat selama PPKM Darurat di Kudus. Bahkan beberapa kursi
dan meja diangkut. Salah satunya Warung Sate P.Yadi di Jalan Lingkar Utara Desa
Panjang, Bae pada Minggu (04/07/21).
Kapolsek Bae AKP Ngatmin menyampaikan tindakan itu sebagai shock terapi kepada para pedagang agar mematuhi
aturan PPKM Darurat. Yang mengharuskan pedagang hanya melayani take away
dan tidak boleh melayani makan di tempat.
Diangkutnya beberapa barang itu
karena saat patroli di warung tersebut, empat pegawai di warung itu tak membawa
KTP saat dimintai identitas. Sementara terkait ikut diangkutnya bahan baku
berupa daging, sudah dikembalikan.
"Petugas kami di lapangan sempat emosi saat salah satu pegawai bernada tinggi. Sehingga ikut dimuat. Namun sudah dikembalikan. Dan kami meminta maaf," jelasnya.
Setelah
kejadian tersebut, pemiliki warung sate P. Yadi, Syaiful Amri mengaku tak lagi
melayani konsumen di tempat. Hanya take away. Demi mematuhi aturan PPKM.
Namun dia juga menyayangkan apabila patroli penertiban tidak merata, atau
tebang pilih. "Kemarin pas kejadian warung-warung sekitar juga buka.
Tetapi kami yang kena." Jelasnya.
(adm)
Tulis Komentar