Penertiban PPKM di Kudus, Sulistyo: Jangan Sembarang Ambil Barang, Kasihan Warga

Penertiban PPKM di Kudus, Sulistyo: Jangan Sembarang Ambil Barang, Kasihan Warga Keterangan Gambar : Sulistyo Utomo, Ketua DPC Gerindra Kudus, Wakil Ketua DPRD Kudus saat membagikan bantuan untuk para warga yang menjalani isolasi mandiri di wilayah Kecamatan Jati dan Kota. (21/06/21)

KUDUS- Sulistyo Utomo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kudus mengaku kaget ada petugas yang mengambil barang dagangan sate di Kecamatan Bae saat melakukan penertiban PPKM Darurat di Kabupaten Kudus.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Kudus (05/07/21), menurutnya tindakan yang seperti itu sebenarnya tidak perlu. Cukup imbauan terlebih dahulu.

”Langkah preventif terlebih dahulu. Jangan sembarang ambil barang. Kasihan warga. Itu kan barang dagangan. Butuh modal. Barang yang tidak terlalu pokok bisa diambil kalau memang butuh tindakan,” ujarnya (05/07/21).

Sulistiyo yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kudus itu menegaskan bahwa kondisi masyarakat saat ini sudah susah. ”Jangan petugas malah menambah susah lagi. Sebenarnya kalau boleh jujur, masih ditemukan kafe-kafe buka. Ada yang jagongan. Tapi belum ada tindakan dari petugas,” tambahnya.

Ia juga menyoroti adanya ketidakadilan dalam pemberlakukan PPKM ini. Jangan sampai hanya tegas ke masyarakat bawah. ”Setahu saya sempat viral tenaga asing berbondong masuk ke Indonesia ini. Yang sempat viral. Kan (kalau begitu –red) namanya hukum tumpul ke atas tajam kebawah,” keluhnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petugas gabungan dari Polisi, TNI dan Satpol PP Kudus menertibkan Pedagang yang masih melayani di tempat selama PPKM Darurat di Kudus. Bahkan beberapa kursi dan meja diangkut. Salah satunya Warung Sate P.Yadi di Jalan Lingkar Utara Desa Panjang, Bae pada Minggu (04/07/21).

Kapolsek Bae AKP Ngatmin menyampaikan tindakan itu sebagai shock terapi kepada para pedagang agar mematuhi aturan PPKM Darurat. Yang mengharuskan pedagang hanya melayani take away dan tidak boleh melayani makan di tempat.

Diangkutnya beberapa barang itu karena saat patroli di warung tersebut, empat pegawai di warung itu tak membawa KTP saat dimintai identitas. Sementara terkait ikut diangkutnya bahan baku berupa daging, sudah dikembalikan.

"Petugas kami di lapangan sempat emosi saat salah satu pegawai bernada tinggi. Sehingga ikut dimuat. Namun sudah dikembalikan. Dan kami meminta maaf," jelasnya.

Setelah kejadian tersebut, pemiliki warung sate P. Yadi, Syaiful Amri mengaku tak lagi melayani konsumen di tempat. Hanya take away. Demi mematuhi aturan PPKM. Namun dia juga menyayangkan apabila patroli penertiban tidak merata, atau tebang pilih. "Kemarin pas kejadian warung-warung sekitar juga buka. Tetapi kami yang kena." Jelasnya.

(adm)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)