Jakarta- RUU Pemilu
menjadi salah satu draf undang-undang yang akan dibahas DPR. RUU ini akan
mengatur sejumlah aturan untuk teknis pemilu seperti parliamentary threshold, presidential
threshold, sistem kepemiluan, hingga jadwal pilkada serentak.
Seluruh fraksi di DPR telah
menyampaikan usulannya terhadap RUU Pemilu yang akan menjadi landasan aturan
penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Pilkada 2022.
Ketua Harian DPP Gerindra
Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya tak keberatan jika parliamentary
threshold (PT) naik menjadi 7 persen atau tetap 4 persen. Dasco menyebut
Gerindra ikut aktif membahas besaran PT yang akan ditetapkan.
"Kami Gerindra pada
prinsipnya tidak keberatan PT di angka 4, 5, atau 7 (persen). Namun yang kami
hitung adalah bagaimana nanti PT ini bisa mengakomodir dan menampung suara
seluruh rakyat yang ikut pemilu," kata Dasco di Gedung DPR, Senayan, Rabu
(27/1).
"Karena itu dalam komunikasi
intens antarparpol di parlemen, Gerindra ikut aktif dalam komunikasi untuk
sama-sama memutuskan PT-nya seperti apa," lanjut dia.
Sikap Gerindra terhadap
presidential threshold pun juga serupa. Dasco menuturkan Gerindra tak masalah
apabila presidential threshold ada kenaikan atau tetap.
"Kalau
presidential threshold juga sedang kami komunikasikan. Pada prinsipnya mau 20
atau 25 persen, kami ikut saja," kata dia.
Wakil Ketua DPR itu
juga mengatakan Gerindra masih mengkaji terkait waktu ideal pelaksanaan pilkada
serentak apakah di 2024 atau 2022.
"Kami juga sedang menghitung
dan kami kaji dan sedang kami minta pendapat dari parpol lain mengenai perlu
tidaknya pilkada 2022," tutup Dasco.
Sumber : kumparan.com
Tulis Komentar